kemarin saya melakukan perjalanan keluar kota (halah!lebay!padahal juga cuma disitu2 aja).. ga ada yang istimewa sebenernya,,cuma udah lama ga pernah pergi2 sendiri aja. tapi yang mau saya ceritakan bukan apa yang saya lakukan disana, melainkan apa yang saya dapat selama perjalanan pulang-pergi itu berlangsung.
jujur, beberapa hari terakhir ada kejadian2 yang membuat saya bingung dan saya memanfaatkan 6 jam pp itu untuk merenungi apa yang sebenarnya terjadi. malam sebelumnya seorang teman saya bertanya "are u ok?" dan saya menjawab "as ok as i can be", kemudian dia bertanya lagi "how ok u could be?" dan saya bingung menjawabnya.
pagi itu selama perjalanan saya merenungi apakah saya baik-baik saja? tentu saya tidak baik-baik saja. ada kalanya saya baru bisa memejamkan mata saat ayam jantan siap berkokok, ada kalanya ulu hati saya serasa ditusuk dan kepala berputar-putar. saya sedih tapi berpikir tentang kesedihan hanya akan membuat saya semakin jatuh dan sedih,, saya hanya mau optimis :)
saya belum tau apa itu ikhlas tapi saya bersyukur sekarang ada orang yang memperhatikan dan ngingetin dia kalo dia mulai melenceng.
saya inget kalo malam sebelumnya saya marah sekali sama diri saya sendiri karna merasa sgitu gampangnya dikerjain dan dimanfaatin, i feel sooo stupid!!!.
tapi sekarang saya sadar bahwa semua emosi negatif itu bersumber dari kepala saya sendiri,,kita benar-benar marah dan kecewa hanya jika kita mengizinkan emosi itu bertumbuh. smua kesusahan saya bukan karna orang lain tapi karna saya sendiri.
smarah dan sekecewa apapun saya sama dia saya ga pernah benci dia. saya cuma inget dia orang yang baik dan kenangan itu ga akan saya rusak dengan pikiran-pikiran jelek tentang dia. semoga dia juga mengingat saya dengan cara yang sama...
lagipula kasih yang tulus adalah ketika kita bahagia diatas kebahagiaan orang-orang yang kita sayang.. klise memang tapi percaya deh ini jauh lebih menyehatkan daripada menangis meraung-raung :p
dan saya mau sayaaaaaaaaannnnnnngggg sama semua orang^^
seorang dosen saya pernah bilang bahwa emosi itu bukan untuk dilawan,,tapi untuk dikenal, dirasakan, dan dipahami kebutuhannya.. saat kita tau apa yang emosi butuhkan kita bisa lebih mudah mengelolanya
dan diakhir perjalanan singkat itu saya siap menjalani kembali apa yang ditawarkan hidup untuk saya
Hutan belantara
vor 8 Jahren
Keine Kommentare:
Kommentar veröffentlichen